Energi Masa Depan Bumi

on Minggu, 19 Oktober 2014

Dewasa ini kebutuhan akan konsumsi energi sangat besar bagi pemenuhan seluruh aspek kehidupan. Namun kebanyak sumber daya yang dipakai saat ini masih beasal dari sumber daya atau energi yang beerasal dari jasad renik yang terurai melalui proses yang cukup lama hingga beribu-ribu tahun lamanya. Untuk hal itu kita harus mampu atau senantiasa berinovasi terhadap sumberdaya yang dapat diperbaharui atau terbarukan. Secara sederhana, energi terbarukan didefinisikan sebagai energi yang dapat diperoleh ulang (terbarukan) seperti sinar matahari dan angin. Sumber energi terbarukan adalah sumber energi ramah lingkungan yang tidak mencemari lingkungan dan tidak memberikan kontribusi terhadap perubahan iklim dan pemanasan global seperti pada sumber-sumber tradisional  lain. Ini adalah alasan utama mengapa energi terbarukan sangat terkait dengan masalah lingkungan dan ekologi di mata banyak orang.
Energi memiliki peran penting dan tidak dapat dilepaskan  dalam kehidupan manusia. Terlebih, saat ini hampir semua aktivitas manusia sangat tergantung pada energi. Berbagai alat pendukung, seperti alat penerangan, motor penggerak, peralatan rumah tangga, dan mesin-mesin industri dapat difungsikan  jika ada energi. Namun, seperti yang telah diketahui, terdapat dua kelompok besar energi yang didasarkan pada pembaharuan. Dua kelompok tersebut adalah energi terbarukan dan energi yang tersedia terbatas di alam.
Energi terbarukan ini meliputi energi matahari, energi air, energi listrik, energi nuklir, energi minyak bumi dan gas sedangkan energi yang tersedia terbatas dialam meliputi energi yang berasal dari fosil/energi mineral dan batubara. Pada dasarnya, pemanfaatan energi –energi tersebut sudah dilakukan sejak dahulu.
Pemanfaatan energi yang tidak dapat diperbaharui secara berlebihan dapat menimbulkan krisis energi. Energi menjadi komponen penting bagi kelangsungan hidup manusia karena hampir semua aktivitas kehidupan manusia sangat tergantung pada ketersediaan energi yang cukup.
Energi memiliki peran penting dan tidak dapat dilepaskan  dalam kehidupan manusia. Terlebih, saat ini hampir semua aktivitas manusia sangat tergantung pada energi. Berbagai alat pendukung, seperti alat penerangan, motor penggerak, peralatan rumah tangga, dan mesin-mesin industri dapat difungsikan  jika ada energi. Namun, seperti yang telah diketahui, terdapat dua kelompok besar energi yang didasarkan pada pembaharuan. Dua kelompok tersebut adalah energi terbarukan dan energi yang tersedia terbatas di alam.
Energi terbarukan ini meliputi energi matahari, energi air, energi listrik, energi nuklir, energi minyak bumi dan gas sedangkan energi yang tersedia terbatas dialam meliputi energi yang berasal dari fosil/energi mineral dan batubara. Pada dasarnya, pemanfaatan energi –energi tersebut sudah dilakukan sejak dahulu.Pemanfaatan energi yang tidak dapat diperbaharui secara berlebihan dapat menimbulkan krisis energi.
Energi  menjadi  komponen  penting  bagi  kelangsungan  hidup  manusia  karena  hampir  semua  aktivitas  kehidupan manusia  sangat  tergantung  pada  ketersediaan  energi  yang cukup. Dewasa  ini  dan  beberapa  tahun  ke  depan,  manusia masih akan  tergantung  pada  sumber energi  fosil  karena sumber energi  fosil  inilah  yang  mampu  memenuhi  kebutuhan energi  manusia  dalam  skala  besar.
Sedangkan  sumber  energi alternatif /terbarukan  belum  dapat  memenuhi  kebutuhan energi manusia dalam skala besar karena fluktuasi potensi dan tingkat keekonomian yang belum bisa bersaing dengan energi konvensional. Di lain pihak, manusia dihadapkan pada situasi menipisnya cadangan  sumber  energi  fosil  dan  meningkatnya  kerusakan lingkungan  akibat  penggunaan  energi  fosil.
Kelangkaan energi tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di negara lain. Pasalnya, populasi manusia yang terus bertambah setiap tahun mengakibatkan permintaan terhadap energi juga meningkat. Di indonesia terdapat potensi sumber energi terbarukan yang masih belum di manfaatkan secara optimal. Apalagi di negara kita ini masih bergantung kepada sumber energi fosil yang ketersediaannya terbatas di alam.
            Melihat  kondisi tersebut  maka  saat  ini  sangat  diperlukan  pengetahuan  tentang apa itu energi terbarukan, sumber-sumber energi terbarukan, sekaligus masalah yant timbul dari pemanfaatan energi terbarukan agar didapatkan solusi atau kebijakan tentang pemanfaatan energi tersebut.
Kelangkaan energi tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di negara lain. Pasalnya, populasi manusia yang terus bertambah setiap tahun mengakibatkan permintaan terhadap energi juga meningkat. Di indonesia terdapat potensi sumber energi terbarukan yang masih belum di manfaatkan secara optimal. Apalagi di negara kita ini masih bergantung kepada sumber energi fosil yang ketersediaannya terbatas di alam. Sumber energi terbarukan yang ada di indonesia contohnya yaitu energi angin, energi air, energi matahari, energi gelombang pasang surut, energi panas bumi dll.
            Melihat  kondisi tersebut  maka  saat  ini  sangat  diperlukan  pengetahuan  tentang apa itu energi terbarukan, sumber-sumber energi terbarukan, sekaligus masalah yant timbul dari pemanfaatan energi terbarukan agar didapatkan solusi atau kebijakan tentang pemanfaatan energi tersebut.
Dari pemaparan diatas indonesia merupakan negara dengan potensi melimpah akan sumber energi terbarukan semisal tenaga matahari (surya), angin, dan panas bumi (geothermal). Sayangnya pemerintah Indonesia belum memanfaatkan secara maksimal sumber energi terbarukan yang melimpah tersebut dan masih bergantung pada energi berbahan fosil.
Padahal pemanfaatan energi terbarukan yang maksimal bisa menjadi solusi krisis energiyang terjadi di Indonesia. Energi terbarukan diyakini juga lebih bersih (ramah lingkungan), aman, dan terjangkau masyarakat. Energi terbarukan merupakan energi yang dihasilkan dari sumberdaya energi yang secara alamiah tidak akan habis dan dapat berkelanjutan jika dikelola dengan baik. Macam sumber energi terbarukan seperti panas bumi, biofuel, panas surya (matahari), angin, biogas, ombak laut, dan suhu kedalaman laut.

Saat ini, menurut Greenpeace,baru 5% Pemerintah Indonesia  memanfaatkan energi terbarukan dari total listrik yang digunakan di Indonesia. Selebihnya, masih bergantung pada energi yang bersumber dari minyak, batu bara, dan gas bumi. Kebijakan pemerintah Indonesia pun masih kurang mendukung pemanfaatan sumber energi terbarukan. Salah satu indikasinya bisa dilihat dari Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional. Dalam Bab II Pasal 2 peraturan pemerintah tersebut, target konsumsi energi yang digunakan di Indonesia pada tahun 2025 meliputi:
§  Minyak bumi kurang dari 20%
§  Gas bumi lebih dari 30%
§  Batubara lebih dari 33%
§  Biofuel lebih dari 5%
§  Panas bumi lebih dari 5%
§  Energi baru dan terbarukan lainnya, khususnya, Biomasa, Nuklir, Tenaga Air Skala Kecil, Tenaga Surya, dan Tenaga Angin lebih dari 5%
§  Bahan bakar lain yang berasal dari pencairan batubara lebih dari 2%

Dari target konsumsi energi yang digunakan di Indonesia pada tahun 2025 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional ini bisa disimak bahwa target pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia pada tahun 2025 hanya sekitar 15 % dan selebihnya masih tergantung pada penggunaan energi berbahan fosil.
Dari target pemanfaatan energi terbarukan yang mencapai 15% pada tahun 2025 itupun masih dibayang-bayangi pesimistis. Salah satunya diungkap langsung oleh Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kardaya Warnika dalam acara diskusi METI di Kantor PLN Pusat, Jakarta (25/1/2012).
Pemanfaatan sumber daya energi terbarukan sebagai bahan baku produksi energi listrik mempunyai kelebihan antara lain;
  1. relatif mudah didapat,
  2. dapat diperoleh dengan gratis, berarti biaya operasional sangat rendah,
  3. tidak mengenal problem limbah,
  4. proses produksinya tidak menyebabkan kenaikan temperatur bumi, dan
  5. tidak terpengaruh kenaikkan harga bahan bakar (Jarass,1980).
Akan tetapi bukan berarti pengembangan pemanfaatan sumber daya energi terbarukan ini terbebas dari segala kendala. Khususnya di Indonesia ada beberapa kendala yang menghambat pengembangan energi terbarukan bagi produksi energi listrik, seperti:
  1. harga jual energi fosil, misal; minyak bumi, solar dan batubara, di Indonesia masih sangat rendah. Sebagai perbandingan, harga solar/minyak disel di Indonesia Rp.380,-/liter sementara di Jerman mencapai Rp.2200,-/liter, atau sekitar enam kali lebih tinggi.
  2. rekayasa dan teknologi pembuatan sebagian besar komponen utamanya belum dapat dilaksanakan di Indonesia, jadi masih harus mengimport dari luar negeri.
  3. biaya investasi pembangunan yang tinggi menimbulkan masalah finansial pada penyediaan modal awal.
  4. belum tersedianya data potensi sumber daya yang lengkap, karena masih terbatasnya studi dan penelitian yang dilkakukan.
  5. secara ekonomis belum dapat bersaing dengan pemakaian energi fosil.
  6. kontinuitas penyediaan energi listrik rendah, karena sumber daya energinya sangat bergantung pada kondisi alam yang perubahannya tidak tentu.
Potensi sumber daya energi terbarukan, seperti; matahari, angin dan air, ini secara prinsip memang dapat diperbarui, karena selalu tersedia di alam. Namun pada kenyataannya potensi yang dapat dimanfaatkan adalah terbatas. Tidak di setiap daerah dan setiap waktu; matahari bersinar cerah air jatuh dari ketinggan dan mengailr deras serta angin bertiup dengan kencang Di sebabkan oleh keterbatasan-keterbatasan tersebut, nilaii sumber daya energi sampal saat ini belum dapat begitu menggantikan kedudukan sumber daya energi fosil sebagai bahan baku produksi energi listrik. Oleh sebab itu energi terbarukan ini lebih tepat disebut sebagai energi aditif, yaitu sumber daya energi tambahan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan energi listrik, serta menghambat atau mengurangi peranan sumber daya energi fosil.
Indonesia adalah salah satu Negara yang mempunyai kekayaan alam yang melimpah, apalagi sumber daya energinya bisa didapat dari berbagai alternative energi, dimana antaranya bisa dikembangkan menjadi energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar minyak yang terus menurun dan menyusut.

Berikut 10 energi terbarukan yang dimiliki Indonesia dan berpotensi besar untuk menyediakan sumber energi berlebih.

1. Energi matahari

PT PLN (Persero) memanfaatkan energi ini untuk menerangi 1.000 pulau terpencil pada 2012.

2. Energi biomasa (biomass energy)
Sektor perkebunan menyumbang 64 juta ton limbah untuk energi ini.

3. Hydropower (sumber daya air)
Sungai-sungai dan air terjun di Indonesia sangat potensial bagi energi ini.

4. Energi dari laut (ocean energy)
Masih seputar lautan. Lautan menyediakan energi terbarukan (renewable energy), seperti energi gelombang atau pemanfaatan pasang surut air laut dapat digunakan untuk membangkitkan energi listrik dan energi panas air laut (ocean thermal energy)—yang berasal dari panas yang tersimpan dalam air laut.

5. Energi angin
Sepertiga luas Indonesia adalah lautan. Potensi angin sebagai energi terbarukan dengan menggunakan turbin angin untuk menghasilkan listrik.

6. Energi geothermal
Di dalam perut negeri ini, tersimpan 40 persen cadangan panas bumi di dunia. Mayoritas masih ‘tidur’ di bumi Andalas atau Sumatra. Cadangan panas bumi di Sumatra sebesar 6.645 Megawatt electric (MWe) atau hampir 50 persen dari total cadangan nasional, sebesar 15.882 MWe.

7. Hidrogen
Hidrogen memiliki potensi yang amat besar sebagai bahan bakar dan sumber energi.

8. BiodieselSaat ini, pengembangan biodiesel yang bersumber dari tanaman jarak (Jatropha) terus dilakukan. Sayang, energi ini belum dikembangkan secara maksimal.

9. Bioetanol
Bioetanol merupakan salah satu jenis biofuel (bahan bakar cair dari pengolahan tumbuhan) di samping biodiesel. Bisa berbahan baku dari singkong, jagung, kelapa sawit.

10. Gasifikasi batu bara (gasified coal)
Beberapa perusahaan sudah mengembangkan dan memanfaatkan energi ini.


You can see more article at :


Diberdayakan oleh Blogger.